Ornamen Matahari
Maluku
Ornamen Matahari lebih banyak
penekanan pada unsur makna simbolis yang berhubungan dengan latarbelakang
kehidupan kepercayaan, adat- istiadat dan sosial budaya masyaraka Alifuru
(kerajaan islam di pulau ambon, maluku) setiap ornamen mempunyai makna dan
nilai filosofis.
Makna dan nilai filosofis
menunjukan kedalaman pemahaman-pemahaman terhadap nilai-nilai lokal yang sampai
sekarang nilai-nilai tersebut masih bertahan. Nilai filosofis yang terkandung
didalam ornamen matahari tidak lepas dengan seni budaya, kepercayaan, serta
adat-istiadat organisasi Pata Siwa Alifuru di Pulau Seram.
Bentuk dan unsur ornamen matahri
dilambangakan sebagai simbol matahari yang di dalamnya memiliki makna simbolis
keyakinan, pola pikir, norma, adat istiadat, dan tata nilai.
Unsur titik melambangkan makna
filosofis matahari dengan pengertian matahari sumber panas dan cahaya
kekuasaan, agresif, kesuburan, kehancuran artinya pandanglah matahari sebagai
citra trinitas orbit, cahaya dan panas tidak dapat dipisahkan (Sebagaimana satu
Allah/sang Pencipta) dengan kata lain hubungan manusia dengan yang mahakuasa tidak
dapat dipisahkan. Warna merah melambangkan kepercayaan, kewibawaan,
penghormatan, kekuasan, kehidupan dan kematian.
Unsur burung talang mengandung
makna filosofis sebagai toko binatang yang artinya, ketiga matahari terbit di
permukaan bumi burung-burung talang terbang diatas permukaan laut dengan alam
predator yang agresif burung-burng talang tersebut memangsa ikan-ikan yang
muncul di permukaan laut. lewat burung-burung ini maka ada keberuntungan bagi
masyarakat untuk pergi menagkap ikan-ikan yang ada di permukaan air laut
tersebut. warna merah melambangkan keagungan kelimpahan alam semesta
Unsur Kait Inai laiki siana
tumbuhan yang mengandung makna filosofis sebagai ibu di pagi hari dengan
pengertian setiap matahari terbit tumbuh-tumbuhan bergerak mencari cahaya yang
dinamakan laiki siana terhadap fajar artinya mencari cahaya matahari
dicelah-celah pepohonan. Warna kuning melambangkan kesetiaan adat-istiadat
sebagai bagian dari budaya yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan
kebersamaan masyarakat Maluku sosial budaya maupun terhadap alamnya.